Lebih dari sembilan tahun setelah Malaysia Airlines Penerbangan MH370 hilang tanpa jejak, misterinya tetap belum terpecahkan. Baru-baru ini, sayembara senilai sekitar Rp2,3 miliar muncul di media sosial, terkait sebuah video yang mengklaim menyajikan petunjuk baru. Peristiwa ini kembali membangkitkan harapan dan sekaligus skeptisisme pgatoto di kalangan publik.
Asal Usul Sayembara dan Video Teori Konspirasi
Sayembara ini diinisiasi oleh seorang wartawan warga negara Amerika Serikat bernama Ashton Forbes. Ia mengunggah video di platform X yang menunjukkan sebuah skenario dengan tiga titik “orbs” mengitari pesawat MH370 sebelum pesawat diklaim hilang secara tiba-tiba. Video ini diklaim diambil saat malam hari, dengan kilatan cahaya yang tampak mengelilingi objek.
Dalam pengumuman sayebara, Forbes menawarkan imbalan US$150.000 (sekitar Rp2,3 miliar) kepada siapa saja yang bisa membuktikan bahwa video tersebut palsu. Tantangan ini dilatarbelakangi klaim adanya akun Reddit baru yang mengomentari video dan menyebutnya manipulasi atau hanya efek visual non-asli. Forbes menyebut bahwa kelompok pengguna dengan pengikut rendah mencoba mendiskreditkan video tersebut sebagai “gambar awan statis” atau “distorsi”.
Upaya Pencarian Resmi dan Hadiah Besar Pemerintah
Di samping sayembara publik tersebut, pemerintah Malaysia juga aktif melanjutkan usaha mencari MH370. Pemerintah menyepakati kerjasama dengan perusahaan pencarian eksplorasi internasional, Ocean Infinity, dengan skema “no find, no fee” — perusahaan hanya dibayar jika puing pesawat ditemukan. Nilai imbalan resmi yang ditawarkan mencapai US$70 juta, jika temuan dianggap signifikan dan diverifikasi. Area pencarian difokuskan di Samudera Hindia selatan, berdasarkan analisis data terkini oleh para ahli.
Kenapa Misteri MH370 Belum Terpecahkan
Beberapa faktor yang membuat MH370 tetap menjadi misteri besar antara lain:
-
Area pencarian yang sangat luas dan kondisi laut dalam yang sulit dijangkau.
-
Beberapa puing ditemukan namun sangat sedikit dan belum mampu menunjukkan letak pesawat utama atau kotak hitam.
-
Data satelit dan radar yang tidak secara definitif menunjukkan jalur terakhir pesawat.
-
Teori konspirasi dan klaim video seperti yang dipicu oleh sayembara ini sering tidak diverifikasi secara ilmiah, sehingga memperumit pencarian fakta.
Respon Publik dan Etika Sayembara
Tawaran hadiah seperti Rp2,3 miliar tentu menarik perhatian, tapi juga memicu pertanyaan etika:
-
Apakah video tersebut memiliki kredibilitas ilmiah atau hanya karya teori konspirasi yang divisualisasi?
-
Apakah sayembara semacam ini membantu penyelidikan atau malah memperburuk penyebaran informasi salah?
-
Bagaimana reaksi keluarga korban yang sudah lama menunggu kejelasan, terhadap klaim dan penyebaran teori baru yang kadang kontroversial?
Publik dan media telah mendesak agar segala klaim video dan teori diuji silang dengan data resmi, otopsi reputasi ilmiah, dan analisis teknis agar tidak menimbulkan kebingungan lebih lanjut.
Misteri hilangnya MH370 masih terus menjadi luka sejarah dan harapan bagi keluarga korban serta publik dunia. Kemunculan sayembara senilai Rp2,3 miliar menambah bab baru dalam kisah ini, menunjukkan bahwa keinginan menemukan jawaban sangat kuat.
Tetapi realitasnya, sayembara atau klaim video harus didukung bukti dan verifikasi ilmiah. Sementara itu, usaha resmi seperti yang dilakukan dengan catatan “no find, no fee” tetap menjadi jalan yang paling masuk akal dan utama untuk mencari fakta sebenarnya. Harapannya, suatu hari akan ditemukan bukti yang tak terbantahkan dan misteri MH370 dapat diakhiri dengan kepastian.