Berlin — Kanselir Jerman, Olaf Scholz, secara terbuka melontarkan kritik keras terhadap tindakan militer Israel di Jalur Gaza yang dinilai telah menimbulkan dampak kemanusiaan besar. Dalam pernyataan terbarunya, Scholz menyatakan bahwa operasi militer Israel telah melewati batas toleransi dalam hal perlindungan terhadap warga sipil.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam forum diplomatik bersama beberapa pemimpin Eropa. Scholz menekankan bahwa keberlanjutan serangan di Gaza harus disikapi dengan serius oleh komunitas internasional karena telah menyebabkan kerusakan infrastruktur vital dan jatuhnya banyak korban dari kalangan non-kombatan.
Israel Tidak Merespons Secara Langsung
Meski pernyataan tersebut berasal dari salah satu sekutu terdekatnya di Eropa, pemerintah Israel belum memberikan tanggapan resmi. Baik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu maupun pejabat tinggi lainnya masih memilih diam, sesuatu yang dinilai oleh analis sebagai bentuk pengakuan bahwa tekanan diplomatik terhadap Tel Aviv kini mulai meningkat, bahkan dari negara-negara yang selama ini dianggap loyal.
Desakan Gencatan Senjata Menguat dari Negara Barat
Pernyataan Jerman menjadi bagian dari gelombang tekanan baru yang datang dari Eropa. Sejumlah negara seperti Prancis, Spanyol, Norwegia, dan Irlandia juga telah menyuarakan kritik serupa, menyoroti dampak serangan Israel terhadap warga sipil dan fasilitas publik di Gaza, termasuk rumah sakit, sekolah, dan jaringan air bersih.
Negara-negara tersebut secara tegas menyerukan penghentian serangan serta pembukaan akses bantuan kemanusiaan yang selama ini terblokade. Krisis di Gaza yang telah berlangsung selama berminggu-minggu juga dikhawatirkan akan meluas jika tidak segera diatasi melalui jalur diplomasi.
Baca Juga : Destinasi Wisata Terdekat Menarik di Sekitar Kawasan Ancol Jakarta
Perubahan Sikap Jerman Dianggap Signifikan
Selama bertahun-tahun, Jerman dikenal sebagai salah satu pendukung utama Israel, terutama karena latar belakang sejarah Perang Dunia II. Oleh karena itu, kritik terbuka dari pemimpin Jerman terhadap kebijakan militer Israel dipandang sebagai perubahan signifikan dalam arah kebijakan luar negerinya.
Analis menyebutkan bahwa perubahan sikap ini juga dipicu oleh tekanan masyarakat sipil di Jerman yang semakin vokal mendukung penyelesaian damai di Timur Tengah dan menuntut penghentian kekerasan terhadap rakyat Palestina.
Konflik Gaza Semakin Sorotan Dunia
Kritik dari Jerman menjadi sinyal penting bahwa dunia internasional, termasuk sekutu tradisional Israel, kini mulai mengambil langkah berbeda. Komunitas global semakin mendesak penyelesaian jangka panjang atas konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Situasi di Gaza kini menjadi sorotan dunia. Laporan dari lembaga internasional menyebutkan bahwa jutaan warga terancam kehilangan akses ke kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, dan layanan kesehatan. Dengan tekanan yang meningkat dari negara-negara besar, banyak pihak berharap akan lahir solusi diplomatik yang dapat menghentikan penderitaan warga sipil di wilayah tersebut.